Rabu, 31 Oktober 2012


PARTISIPASI PETANI DALAM KONSEP PENYULUHAN

1.      Konsep partisipasi
Pengertian partisipasi
“Partisipasi” memiliki konotasi yang berbeda-beda untuk berbagai orang, sebagaimana terumus dalam pokok – pokok berikut :

• Sikap kerja sama petani dalam pelaksanaan program penyuluhan dengan cara menghadiri rapat – rapat penyuluhan, mendemonstrasikan metode baru untuk usaha tani mereka, mengajukan pertanyaan pada agen penyuluhan ,dsb.
• Pengorganisasian kegiatan – kegiatan penyuluhan oleh kelompok-kelompok petani,seperti pertemuan – pertemuan tempat agen penyuluhan memberikan ceramah,mengelola kursus-kursus demonstrasi, menerbitkan surat kabar tani yang ditulis oleh agen penyuluhan dan peneliti untuk petani,dsb.
• Menyediakan informasi yang diperlukan untuk merencanakan program penyuluhan yang efektif.
• Petani atau para wakilnya berpartisipasi dalam organisasi jasa penyuluhan dalam pengambilan keputusan mengenai tujuan ,kelompok sasaran,pesan-pesan dan metode, dan dalam evaluasi kegiatan.
• Petani atau organisasinya membayar seluruh atau sebagian biaya yang dibutuhkan jasa penyuluhan.
• Supervisi agen penyuluhan oleh anggota dewan organisasi petani yang mempekerjakannya.

Dapat kita lihat bahwa partisipasi melalui pengikutsertaan petani dapat menjadi cara yang lebih efisien untuk mencapai tujuan program penyuluhan yang telah dirumuskan oleh politisi dan pejabat penyuluhan.Memberikan kesempatan yang lebih kepada petani untuk mempengaruhi masa depan mereka sendiri dapat pula menjadi tujuan,sebagaimana memberi kekuasaan lebih kepada masyarakat
Bahaya pendekatan yang pertama dengan jelas digambarkan oleh studi evaluasi bank dunia yang menyimpulkan : proyek- proyek pertanian,termasukpartisipasi kelompok,sering mengalami kegagalan karena kelompok- kelompok tersebut tidak menjiwai proyek tersebut dan lebih sering bertindak sebagai penyuluh pemerintah dari pada organisasi yang mewakili ahli waris.

2.      Kelompok tani yang bagaimana yang bisa berpatisipasi dalam penyuluhan
Dalam suatu kelompok kecil/besar kita pilih wakil-wakilnya seperti melalui :
 
- Organisasi Petani
Sekurang-kurangnya dengan sejumlah besar petani yang menjadi anggotanya.Wakil-wakil itu dimintai pertanggungjawabannya dalam rapat-rapat organisasi rutin.
 - Warga Setempat
Yang terpilih menjadi anggota DPR/DPRD yang dapat meningkatkan pengaruh politik Orang orang yang dapat mewakili seluruh kelompok sasaran Kepala desa dan sesepuh kampung

3.      Bagaimana peranan petani dan penyuluhan dalam merencanakan kegiatan penyuluhan
Peranan petani dan agen penyuluhan dalam merencanakan program penyuluhan
Peranan yang dapat dimainkan oleh agen penyuluhan dan petani atau para wakilnya dalam merencanakan program penyuluhan,tergantung pada pengetahuan dan kecakapan kedua kelompok tersebut.Tergantung pada hak-hak yang dimiliki masing-masing kelompok untuk mengambil keputusan.Salah satu pertimbangan mengenai hak ini adalah dampaknya pada motivasi penyuluh dan petani untuk mencapai tujuan program.

Progaram penyuluhan yang baik biasanya hanya dapat dikembangkan dengan mengintegrasikan pengetahuan dan wawasan dari kedua belah pihak.Para wakil petani itu dapat memberikan sumbangan dalm pengambilan keputusan jika terlibat dengan pilihan-pilihan terpenting yang akan diambil.
Agen penyuluhan dapat mendiskusikan berbagai alternatif beserta konsekuensinya dengan mereka,kemudian bersama-sama menentukan pilihan disaat para wakil tersebut bertambah pengalamannya.Mereka diharapkan dapat membuat proposal alternatif sendiri yang selama ini belum terpikirkan oleh agen penyuluhan.Untuk keberhasilan partisipasi dianjurkan agar petani biasa dan wakilnya memperoleh pengertian tentang keputusan yang dibuat untuk progran penyuluhan.

Salah satu kendala dalam kerja sama antara agen penyuluhan dan wakil petani saat merencanakan program penyuluhan adalah mencapai kesepakatan mengenai siapa yang dapat memberikan sumbangan dan sumbangan apa yang dapat diberikan untuk proses pengambilan keputusan.
Terdapat beberapa kelemahan akibat menyerahkan banyak keputusan mengenai program penyuluhan kepada petani.Salah satunya yakni akan banyak petani yang meminta pelayanan dari agen penyuluhan daripada mengambil keputusan sendiri mengenai perubahan-perubahan mendasar dalam perilaku mereka.Petani jarang meminta bantuan mengenai perubahan-perubahan dalam perilaku mereka walaupun pada kenyataannya bantuan semacam itu dapat sangat berharga.

Satu kelemahan lain dari partisipasi berkaitan dengan yang pertama,yakni bahwa agen penyuluhan harus membagi perhatiannya untuk banyak hal karena masing-masing kelompok kecil meminta saran untuk masalah yang berbeda-beda. Agen penyuluhan yang menyadari kelemahan-kelemahan ini bila perlu mendiskusikannya secara terbuka dengan petani yang berpartisipasi dalam proses perencanaan,nantinya dapat memanfaatkan keuntungan-keuntungan dari partisipasi tanpa menghadapi hambatan yang serius dari kelemahan-kelemahannya.

4.      Bagaimana kontribusi petani dalam perencanaan, penerapan dan evaluasi program penyuluhan
Ada beberapa alasan mengapa petani dianjurkan berpartisipasi dalam keputusan – keputusan yang berkaitan dengan program penyuluhan.
1.      Mereka memiliki informasi yang sangat penting untuk melaksanakan program yang berhasil , termasuk tujuan, situasi, pengetahuan serta pengalaman mereka dengan teknologi dan penyuluhan , serta struktur sosial masyarakat mereka.
2.      Mereka akan lebih termotivasi untuk bekerja sama dalam program penyuluhan jika ikut bertanggung jawab didalamnya.
3.      Masyarakat yang demokratis secara umum menerima bahwa rakyat yang terlibat berhak berpartisipasi dalam keputusan mengenai tujuan yang ingin mereka capai.
4.      Banyak permasalahan pembangunan pertanian,seperti pengendalian erosi tanah, perolehan sistem usaha tani yang berkelanjutan dan pengelolaan pendekatan komersial pada pertanian,tidak mungkin lagi dipecahkan dengan pengambilan keputusan perorangan.Partisipasi kelompok sasaran dalam keputusan kolektif sangat dibutuhkan.
Kasus :
Partisipasi memungkinkan perubahan yang lebih besar dalam cara berpikir manusia.Perubahan dalam pemikiran dan tindakan akan lebih sedikit terjadi dan perubahan–perubahan ini tidak akan bertahan lama jika mereka menuruti saran-saran agen penyuluhan dengan patuh dari pada bila mereka ikut bertanggung jawab.
Sebagai contoh pada kelompok tani “Labuah Malintang” yang beralamat di Jl. Simpang 4 Bypass Lubuk Minturun. Mereka melakukan budidaya tanaman Padi Tanam Sebatang yang di bantu oleh para penyuluh pertanian, terlebih dahulu mereka mengadakan perkumpulan/pertemuan untuk membuat perencanaan mengenai kegiatan yang dilakukan dan jadwal turun langsung ke lapangan. Petani melaksanakan apa yang di anjurkan oleh para penyuluh. Memang pada awalnya petani mengikuti apa yang dipraktekkan oleh penyuluh tetapi ada kalanya petani merasa bosan atau memungkinkan petani itu melakukan cara kerja menurut sepengetahuan petani itu sendiri. Artinya tindakan penyuluhan tidak harus dilakukan dengan satu arah saja, dimana penyuluh harus mampu memicu semangat dan rasa keingintahuan petani untuk dapat mengikuti cara yang di anjurkan penyuluh.